Pada 13 Maret 2022 lalu, dalam rangkaian Bank Indonesia Special Week World Expo Dubai 2020 sebagai rangakain road to G20, Indonesia Modest Fashion Day digelar di Paviliun Indonesia. Kegiatan yang berupa fashion show dan mini exhibition tersebut diikuti oleh 16 desainer anggota IKRA Indonesia, 2 desainer nasional, dan 2 desainer internasional asal Dubai yang berkolaborasi dengan wastra Nusantara.

Mengusung “Artisanal Touch in Modest Wear”, Indonesia Modest Fashion Day menampilkan berbagai karya desainer modest atau muslim tanah air dengan sentuhan wastra, baik batik, tenun, songket, mahakarya Nusantara lainnya. Para desainer atau brand tersebut yang merupakan anggota IKRA Indonesia, yaitu Bermock, Fatih Indonesia, Batik Chic by Novita Yunus, Ija Kroeng by Khairul Fajri Yahya, Thiffa Qaisty, Tethuna, Roemah Kebaya Vielga, Lamops, Rorokenes, Pala Nusantara, Anggia Syar’i, Ina Priyono, Charlie Bravo, GS Scarft by Tuty Adib, dan Sanet Sabintang. Selain itu hadir 2 desainer kenamaan tanah air, yakni Itang Yunasz yang membawa koleksi kain Sumba dan Wearing Klamby, salah satu modest brand yang kian populer di Indonesia. Indonesia Modest Fashion Day juga menggandeng desainer internasional, yakni Dulce by Safiya dan Nuna Atelier by Noora Al Alawi yang mengkombinasikan wastra Indonesia hasil karya Tenun Putrimas, Tenun Pringgasela, dan Agung Bali Collection menjadi karya apik nan elegan. 

Dibanjiri ratusan pengunjung yang menyaksikan secara langsung di Paviliun Indonesia Dubai Expo maupun melalui Zoom, Indonesia Modest Fashion Day menjadi titik temu industri modest atau muslim fesyen dari 2 negara: Indonesia dan UAE. Kegiatan yang bertujuan untuk promosi potensi produk modest atau muslim fesyen asal Indonesia, termasuk wastra Indonesia ke kancah global ini diharapkan juga dapat meningkatkan awareness masyarakat global terhadap industri modest atau muslim fesyen Indonesia khususnya para anggota IKRA Indonesia. Selain itu, melalui Indonesia Modest Fashion Day, diharapkan terciptanya berbagai peluang bisnis baru dari para buyer global untuk meminati produk modest atau muslim fesyen asal Indonesia.

Indonesia Modest Fashion Day yang dalam penyelenggaraannya berkolaborasi dengan Franka (founder Markamarie), merupakan ajang perdana IKRA Indonesia menggelar fashion show di luar negeri. Hal ini dimaksudkan untuk dapat terus mendorong anggota IKRA Indonesia yang saat ini sudah berjumlah lebih dari 500 pelaku usaha di seluruh Indonesia mendapat penetrasi pasar di global. Para anggota IKRA Indonesia yang diikutsertakan pun telah melalui serangkaian proses kurasi dan penajaman agar lebih dapat fit in sesuai pasar global. Mereka juga merupakan para pelaku usaha yang mengusung semangat kolaborasi, termasuk pemberdayaan masyarakat sekitar.

72 Look Padu Padan Batik, Tenun, Songket, dan Aneka Wastra Indonesia

Memfokuskan pada penggunaan wastra Indonesia, 72 looks dari para desainer yang berpartisipasi di Indonesia Modest Fashion Day menampilkan kekayaan akan keberagamaan culture Indonesia. Setiap koleksi memiliki ceritanya masing-masing yang elegan serta berorientasi pada pasar Timur Tengah, khususnya Dubai.

“When I first saw photos of the fabrics, I liked them but when I received them, I LOVED them! The quality the designs were stunning and so unique,” ujar Safiya, salah satu desainer asal Dubai yang dalam looks-nya menggunakan kolaborasi wastra Indonesia.

Pengaplikasian wastra Indonesia dalam produk di Indonesia Modest Fashion Day tak  melulu berupa batik cap maupun tulis, ada Bermock yang mampu mengaplikasikan motif batik mega mendung asal Cirebon dengan rajutan ponconya. Tidak ketinggalan ada Thiffa Qaisty yang mampu memperindah motif tenun khas Riau menjadi kian elegan. Bordir khas Payakumbuh, Sumatera Barat juga diangkat melalui koleksi dari Roemah Kebaya Vielga dengan warna pastelnya yang lembut.

Salah satu Dewan IKRA Indonesia, Wignyo Rahadi melalui brand-nya Tenun Gaya by Wignyo juga tampillkan koleksi khas bernuansa abu-abu dan ungu. Kombinasi apik kain Indonesia yang dikemas modern sehingga sejarah keindahannya dapat terus digunakan ke berbagai generasi.

Sentuhan manis aksesoris berupa jam tangan dari Pala Nusantara, perhiasan dari Lamops, dan tas aneka bentuk dari Rorokenes pun turut mempermanis looks desainer dalam Indonesia Modest Fashion Day. 

 

Share: